Pengerjaan Proyek Asal Jadi, Siswa SDN 1 Gogagoman Terserang Wabah Penyakit

PortalBMR,Kotamobagu – Sejumlah orang  tua wali murid yang berada di SDN 1 Gogagoman melayangkan protes terhadap pembangunan sekolah yang kuat dugaan dikerjakan asal jadi atau tidak sesuai bestek maupun aturan dalam petunjuk tehnis. Mereka meminta agar pihak penegak hukum turun melakukan penyelidikan karena dianggap pembangunan tersbut syarat penyimpangan.

Hal ini dikatakan Denny Mokodompit selaku Ketua Komite SDN 1 Gogagoman. Bahkan dirinya membeberkan jika sebelumnya proses pembangunan sekolah ini sudah di laporkan ke pihak Pemerintah Kota (Pemkot) dan pihak Komisi II DPRD Kotamobagu, akan tetapi tidak ditindaklanjuti.

“Akibat bangunan keropos, guru dan murid menderita ISPA. Penambahan 3 RKB di Lantai 2 SDN 1 Gogagoman, sejak dikerjakan sudah bermasalah dan juga sudah dilaporkan ke Pemerintah dan DPRD Kotamobagu. Saat DPRD Kotamobagu meninjau lokasi pada Maret 2016, jelas nyata ditemukan bangunan yang keropos karena diduga dikerjakan asal jadi, namun kemudian hanya ditambal, dan tidak ada tindakan berupa Sanksi dari DPRD serta Pemerintah Kotamobagu,” ungkap DeMo, panggilan akrab Denny Mokodompit.

Ditambahkan DeMo, usai seminggu lamanya pasca kunjungan DPRD Kotamobagu, sekolah tersebut kembali mengalami kerusakan, hingga inilah menjadi pemicu penyakit Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

“Silih berganti murid dan guru mengidap ISPA (Pilek dan Flu-red). Terhadap Kondisi Ini, Harusnya aparat Hukum (Polisi dan Jaksa) menyelidiki dugaan penyelewengan dana pembangunan yang tidak sesuai Bestek serta Ketentuan. Kami juga meminta agar Pemerintah lekukan pencegahan dan pengobatan terhadap para guru dan murid akibat menghirup debu bangunan. Kami juga menganjurkan agar guru dan murid menggunakan masker pelindung pernafasan,”

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kotamobagu, Rukmini Simbala, mengaku kaget dengan kondisi yang dialami para Guru dan Murid di sekolah tersebut. Rukmi pun berjanji akan secepatnya mengatasi permasalahan ini.

“Saya akan segera panggil PPTKnya,” ujar Rukmini. *ceq*